Catatan Pembuka


Assalamu'alaikum 

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW , kepada para sahabatnya dan kepada para pengikutnya sampai akhir zaman . Aamiin . Terima kasih kepada Ibu yang telah melahirkan saya dan berjuang dengan gigih membesarkan saya , menyekolahkan saya dan selalu sabar atas ocehan saya , Yaa Allah berkahilah Ibuku yang tercinta dan berkahi sisa umurnya serta hujamkanlah hidayah kepada hatinya . Terima kasih kepada ayahanda tercinta ( Semoga Allah merahmati beliau . Aamin ) . Juga kepada Alim Ulama yang tak pernah henti menyinari dunia ini dengan ilmunya (Semoga Allah merahmati beliau . Aamiin).

Blog ini saya persembahkan kepada keluarga tercinta , kepada para sahabat semua dimanapun kalian berada . semoga blog ini bisa memberikan manfaat kepada kalian dan menjadikan kita semakin dekat kepada Allah . Saling berbagi disini yah gan 



ReadmoreCatatan Pembuka

Syair Muhasabah - Ask Yourself

WAHAI RAMBUT
 “Wahai Rambut …
Siapakah yang telah menciptakan engkau  ?
Siapakah yang telah menumbuhkan helai demi helai rambut yang secara kasat mata engkau tak akan sanggup menyadarinya dikarenakan kelembutan Pencipta-Mu ?
Wahai Rambut … Wahai Akhwat
Berapa helai rambutkah yang kau umbar Yang menjadi aurat bagi lawan jenismu sementara engkau tahu kalau itu adalah aurat yang bisa menimbulkan hawa nafsu lawan jenismu ?
Dan berapa kali kah engkau bercermin dalam sehari seraya memuji Allah ?
Semua yang kau lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Azza Wa Zalla tanpa sedikitpun kedustaan menyertaimu ?
Takutlah jika engkau menjadi beban di takaran timbangan kiri mu ?
Takutlah engkau menjadi bagian dari azab Allah Azza Wa Zalla ?
Sungguh Azab Allah Azza Wa Zalla itu sangat keras Siksanya …
Ya Allah hanya dengan pertolongan-Mu lah rambut bisa selamat dari segala perkara yang mendekatkan rambut pada azab-Mu serta hanya dengan kelembutan- Mu lah rambut dapat tumbuh tanpa terlihat oleh kasat mata,
Ya ALLOH hanya dengan karunia-Mu Rambut menjadi arena dakwah bagi umat dan hanya denganmu lah rambut bisa menjadi tempat untuk bermuhasabah ….
Ampunilah segala kesalahan rambut karena sungguh segala perkara yang salah ini tumbuh dari kesalahan kami…
Limpahkanlah kepada kami lautan ampunan – Mu Ya ALLOH
Amiin …
Amiin …
 Amiin …
Wahai Mulut
Maha Suci engkau Duhai Allah  yang telah menciptakan mulut , Engkau Telah menciptakan sesuatu yang tidak mungkin sia-sia , semua ciptaan-Mu mengandung hikmah .
Mulut adalah salah satu investasi amal, dimana dengannya kita bisa berbicara ,
” Subhanalloh” 
kita bisa membaca AL-Qur’an , Berdakwah,berkomunikasi serta manfaat-manfaat lainnya yang mengelilingi kebaikan mulut bak air yang mengalir
Hai mulut …
Coba terka apa yang sudah kau lakukan ?
Let’s count !!!
Berapa banyak dalam sehari, engkau menyapa dunia dengan senyuman  yang membuat tetanggamu pipi merah merona dan saudaramu gigi ikut memutih akannya ?
Berapa jumlah kata yang telah kau ucapkan untuk mengingatkan saudaramu yang sedang lupa akan hakikat dirinya sebagai seorang hamba yang berlumuran dosa ?

Lupakah engkau akan amanat Tuhanmu yang memerintahkan kamu untuk membasahi ranah kekuasaanmu dengan memperbanyak berdzikir serta berdo’a ?
Kalaupun engkau lupa ?
Lantas siapakah yang telah menciptakanmu selama ini , wahai mulut ?
Siapa pula yang telah menempatkan engkau bertetangga dengan gigi,gusi,dan lidah ?
And the question is ?
Allah yang Maha baik yang telah menciptakanmu sempurna dengan keindahan dan kebaikanmu…

Hati
“Wahai hati , Wahai hati, Wahai hati…
Mengapa engkau masih saja menyimpan sifat-sifat yang dibenci ALLAH Azza Wa Zalla …
Tidak pernahkah engkau merasa bahwa dirimu diawasi oleh ALLOH seharian penuh …
cukuplah penilaian ALLAH terhadapmu, wahai hati ?
Kesana kemari kau mencari sebuah telaga untuk membasahi tubuhmu yang kering
Tidaklah akan berhasil jika masih tersimpan sifat burukmu
Wahai Hati … Wahai Hati… Wahai Hati
Senjatamu adalah Dzikir
Sambutlah Utusan ALLAH yang datang ke halamanmu dengan penuh rasa sabar dan pasrah
Usirlah kekufuran yang telah tidur bertahun-tahun di ranah kekuasaanmu …
Bangunkan Istiqomahmu ….
Jangan biarkan Syetan membuang sampah di taman hidayahmu ..
Wahai Hati ….
Lakukanlah apa yang ALLAH  suka …
Sungguh yang menggenggamu adalah ALLAH Azza Wa Zalla…
Wahai Hati …
Ingatlah dimanapun kamu berada …
ALLAH lah yang setia berada disampingmu di kala suka dan duka…
Wahai Hati
Aku menantimu diranah episode dunia penuh dengan sayap pengharapan engkau bisa melakuakan semua yang di cintai sang Kholiq…
Wahai Hati
Telah lama aku lihat engkau semakin bangga dengan pujian sementara engkau merasa aman oleh siksaan…
Wahai hati
Kulihat ada titik hitam yang amat besar
Kulihat banyak sampah pujian dihatimu
Sementara engkau tidak pernah membersihkan sampah pujian mahluk itu dengan dzikrulloh
Wahai hati
Dari hari ke hari
Kulihat engkau kalah dalam perjuangan mencari jati dirimu yang sesungguhnya…
Wahai Hati
Ingatlah ALLAH dimanapun kamu berada …
Wahai hati
Janganlah pernah engkau mengira kalau engkau pasti akan bertahan sampai besok …
Ingatlah akan suatu masa dimana engkau akan pulang ke kampung halaman yang dulu pernah engkau singgahi…
Ingatlah akan siapa yang telah menciptakan-mu ?
Ingatlah untuk apa engkau diciptakan ?
Dan ambilah hikmah dari setiap kejadian yang menimpamu…
“Sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, Jika ia baik Maka baiklah seluruh jasad itu dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati (jantung)
(shohih ibnu hibban Juz II/82)
and say
“Just Remember That ALLAH always beside of you”
Bismillahirrahmaanirrahim …
Duhai ALLAH yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya ….
Duhai ALLAH yang menciptakan denyut jantung …
Duhai ALLAH yang mengalirkan darah ….
Duhai ALLAH yang menciptakan hati ….
Duhai ALLAH yang membimbing langkah kaki untuk pergi ke mesjid …
Duhai ALLAH yang menggerakan anggota tubuh untuk melaksanakan Shalat …
Duhai ALLAH yang senantiasa mencurahkan kasih sayang terhadap makhluknya ….
Duhai ALLAH yang menciptrakan malam (Gelap) dan pagi (terang)
Duhai ALLAH yang telah menciptakan jari tangan dan kaki yang berjumlah sama seperti sifat wajib bagi-MU ….
Duhai ALLAH yang mencipatakan 2 (Dua)  tangan dan 1 (Satu) mulut , dimana dengan-Nya tangan bisa bekerja secara optimal dan mulut bisa menjelaskan secara jujur  apa yang telah diperbuat tangan ….
MahaSuci Engkau Yaa ALLAH
yang senantiasa membimbing Manusia untuk berbuat kebaikan …
Tiada daya dan upaya yang bisa dilakukan mahluk untuk menyaingi penciptaan-MU …
Engkau begitu sempurna …. Sampai-sampai Mahluk sekecil semut pun saling bersentuhan seperti layaknya seorang laki-laki pengembara yang baru datang dari jauh yang berjabat tangan dengan sahabat laki-lakinya seraya mengucapkan salam ….
Duhai ALLAH yang Maha Mengetahui gerak-gerik mahluknya … Engkau Tidak merasa berat sedikitpun dalam mengurus Makhlukmu
Duhai ALLAH yang Menerima Taubat … Maha Suci Engkau atas segala limpahan ampunan yang diberikan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki … maka masukanlah kami terhadap suatu golongan dimana didalamnya terdapat limpahan ampunan yang sangat luas, seluas penciptaan-MU di langit dan di bumi…
Duhai ALLAH  … Jadikanlah dengan membaca serpihan kata-kata ini … Engkau  ampuni segala kesalahan yang telah berlalu,Dosa yang terjadi detik ini, detik selanjutnya , selanjutnya , dan selanjutnya sampai Engkau memerintahkan Malaikat Utusanmu untuk membawa kami pulang ke hadapan-MU DALAM KEADAAN YANG BERSIH DARI DOSA ,,,
Duhai ALLOH …  kami percaya bahwa tiap apa-apa yang Engkau Kehendaki tidak akan mencelakakan kami …
Hanya Kepadamu sajalah kami memohon agar engkau senantiasa melimpahkan ampunan serta Hidayah-MU karena Engkau yang menyediakan ampunan bagi kami dan Engkau Jua-lah yang menciptakan Hidayah ….
Amiin…
Amiin…
Amiin…
Wahai Tangan
       Wahai Sahabat … Wahai saudaraku …
Cobalah untuk sekedar melihat apa yang tampak di telapak tangan kita …
Bukanlah di tangan kiri kita terdapat sebuah goresan yang membentuk huruf arab “(81)”  Dan Ditangan kanan kita “(18)” … (Ilustrasi berdasarkan penglihatan di tangan saya)
81+18=99 …
apakah kebetulan hasil dari telapak tangan kita berjumlah 99 dan angka itu merupakan asmaul husna ?
apakah kebetulan apa yang tergores ditangan kiri lebih banyak ketimbang di tangan kanan ?
coba untuk sekedar bertanya kepada diri kita , berapa orang kah yang telah tersakiti oleh perbuatan tangan kita ?
kita sama-sama tahu bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini, kecuali ada yang menciptakan …
Allah Azza Wa Zalla is the best ever creater … I swear its true …
Kegagalan
Kegagalan adalah suatu jalan untuk menuju keberhasilan yang hakiki …
Tak ubahnya ia seperti cambuk dan seekor kuda …
Ketika seekor kuda lambat dalam melangkah maka penunggang itu spontan mencambuknya dan entah mengapa seekor kuda itu pun lantas berlari kencang  karena mungkin takut dicambuk lagi…
“Saya tidak menganjurkan anda untuk mencmbuk kuda tapi saya menganjurkan untuk mengambil hikmah dari gambaran diatas”
Kegagalan adalah tidak berdo’a sebelum memasuki ranah ikhtiar (usaha)  yang serta merta diselimuti banyak belukar …
Ingatlah wahai saudaraku ,
do’a adalah penggerak ikhtiar …
Bukankah yang menggerakan hati untuk berikhtiar adalah datang dari Tuhan-MU ?
Mari kita renungkan sesaat dan ingatlah tentang  masa kecil anda …
“Saat anda baru belajar melangkah (berjalan) pada usia belia , anda pun mungkin mengalami masa merangkak ….
Anda mulai belajar berdiri … lalu belajar berjalan … langkah demi langkah begitu sulit dilalui sementara kepolosan dan senyum ceria tampak jelas menghiasi bibir kecil anda …
Saat jatuh , anda mungkin menangis … tapi apakah setelah menangis anda menyerah untuk belajar melangkah ?
Tidak wahai sahabat … dengan itu anda malah bertambah semangat belajar lagi dan lagi untuk bangkit dan bangun …
Setiap ada kesempatan, anda belajar melangkah di tepi-tepi halaman rumah anda dengan memegang pagar sebagai pegangan ….
Ketika jatuh lagi , anda pun mungkin menangis …
Disaat itulah Ibu/Ayah merangkul anda dengan penuh kehangatan dan kasih sayang serta menyemangati anda lewat belaian penuh dengan kasih sayangnya ….”
(“Saya tidak mengajak anda untuk melamun tapi saya mengajak anda untuk berpikir dan merenungkan hikmah dari kisah anak belia lucu yang belajar melangkah”)
Sekarang apa yang harus anda takutkan dengan kegagalan ?
Janganlah pernah sekali pun menganggap kegagalan seperti ombak besar yang menghantam perahu kecil di tengah samudera yang luas …
Lalu perahu itu pun hilang tak berbekas …
Jangan …..
Karena kegagalan meninggalkan jejak langkahnya dalam menuju sebuah keberhasilan …
Anggaplah kegagalan itu seperti sahabat pengingat dikala kita berusaha …
Mungkin kegagalan yang didapat adalah karena masih terdapat setitik kesombongan yang bersemanyam di dalam hati ? Tanyakanlah pada diri ?
Mungkin kegagalan yang didapat adalah karena masih terdapat sifat ingin dipuji pleh teman,saudara,atau orang lain ?
Tanyakanlah pada diri ?
Mungkin kegagalan yang datang justru didapat karena tidak berdo’a dulu sebelum memasuki ranah ikhtiar yang dipenuhi dengan belukar ? Tanyakanlah pada diri ?
Atau mungkin kegagalan datang karena kita memikirkan tujuan sebelum melangkah ?  Tanyakanlah Pada Diri ?
Mungkinkah kita akan sampai ke rumah tanpa ada usaha yang menggerakan langkah kaki kita ?
Siapakah penggerak langkah kaki yang sebenar-benarnya ?
Siapakah yang menciptakan kaki ?
Jawabanmu ada pada keyakinan akan Tuhanmu yang Maha Esa …
Dialah penggerak ikhtiar orang-orang yang sedang berusaha …
Dan Dia pula yang membuka jalan lebar menuju persinggahan ikhtiar …
Tapi ingatlah Wahai Sahabatku…
Jangan lah untuk sekedar mencoba membuka jalan kecelakaan bagi orang lain …
Serta ingatlah Tuhanmu yang telah menggerakan hatimu , yang telah mendenyutkan jantungmu , yang telah mengalirkan darahmu ,
yang telah memberi  kesempatan berusaha kepada dirimu karena setelah kematian menghinggapi mu , tidak ada lagi waktu berpikir ,
tidak ada lagi waktu untuk berusaha , tidak ada lagi melangkah menuju ranah ikhtiar …
Ingatlah wahai sahabatku ?
Marilah untuk sekedar mencoba bertanya pada diri sendiri ….
Apakah yang menyebabkan kegagalan menghinggapi perjuangan ikhtiar kita ?
United We Stand, Divided We Fall
(Bersatu Kita Teguh , Bercerai Kita Runtuh)
Saudaraku , Kita memiliki persamaan dasar (Comond Ground) …
Kita Sama-sama mengalami masa dimana kita berada didalam rahim ibu …
Kita sama-sama mengetahui kalau kita tidak lahir dari batu/berhala sekalipun…
Kita sama-sama mengetahui kalau didalam diri kita terdapat darah yang mengalir dan denyut jantung yang berdetak …
Kita sama-sama mengetahui bahwa didalam diri kita terdapat jutaan sel yang bekerja setiap detiknya hanya untuk menggerakan bagian dari tubuh kita ?
Kita sama-sama mengetahui dengan baik bahwa kita memiliki hati dan ginjal…
Kita sama-sama mengetehaui bahwa didalam otak terdapat bagian-bagian atau sensor yang dapat menyimpan milyaran (Bahkan lebih) informasi yang telah terdengar oleh telinga yang di dikirim menuju otak …
Kita sama-sama mengetahui bahwa kita tidak dapat membaca lintasan pikiran orang lain …
Kita sama-sama mengetahui dengan baik bahwa kita telah menjadi anggota/bagian dari Negara yang mempunyai suku-suku … jauh sebelum kita mengetahuinya dengan baik , Allah telah menerangkannya dalam kutipan surat AL-Hujurat ayat 12
“ O mankind ! Lo ! We have created you from male and female,and have made you nations and tribes that you may know one another … “
Kita Sama-sama mengenal satu sama lain sebagai manusia …
Dan ingatlah ketika Allah Azza Wa Zalla menciptakan seluruh bagian , partikel , sel , dan yang lainnya didalam tubuh kita yang bekerja satu sama lain didalam teamwork bukan individualistik …
Tidakah kita sadar bahwa didalam tubuh kita terdapat jutaan bentuk yang saling berbeda satu sama lain ?

Pernahkah anda melihat jutaan bentuk itu memperdebatkan sesuatu ?
Sungguh didalam penciptaan Allah Azza Wa Zalla terdapat hikmah dan pelajaran …
Kita memiliki persamaan … kita memiliki persamaan … kita memiliki persamaan …
Kita diciptakan oleh Allah Azza Wa Zalla …
Trust me !!!
Just for this moments … I’m going to ask one things ?
“Why Allah Azza Wa Zalla creted the different ?”
jelas sekali bahwa ketika kita (manusia) diciptakan sama persis dalam bentuk rupa dan sifat, tentu saya tidak akan pernah bisa membedakan antara pembaca dan penulis ?
tentu di dunia tidak akan ada pedagang dan pembeli ?
tentu tidak ada perbedaan jenis kelamin ?
We Are here … In this World …
Not tomorrow, not yesterday, not yet
We are here now …
We are here now …
We are here now …






“Kebenaran itu ada dalam genggaman ALLAH Azza Wa Zalla”

                              
ReadmoreSyair Muhasabah - Ask Yourself